KampusQHSSE

UI Terus Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental & K3L

Mental yang sehat akan mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas.

DEPOK, Improvement – Kesehatan mental (mental health) saat ini tengah menjadi isu di Indonesia dan  berbagai kampus di belahan dunia lainnya.

Mental yang tidak sehat, sudah pasti akan berimbas pada terganggunya aktivitas kehidupan. Termasuk kinerja dan produktivitas dalam dunia kerja.

Kesehatan mental menjadi isu penting yang diusung Direktorat Kesejahteraan Kampus UI dalam rangka memeringati Bulan K3 Nasional 2025.

Subtema yang diangkat adalah “Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental dalam Rangka Meningkatkan Kinerja dan Kesejahteraan Warga Kampus Universitas Indonesia. 

Lewat subtema tersebut, Direktorat Kesejahteraan Kampus UI menghelat seminar bertajuk “Strategi Menghadapi Stress untuk Hidup Lebih Produktif” pada Selasa (11/2/2025).

Seminar tersebut sebagai kelanjutan dari kegiatan webinar “Bangun Ketangguhan, Ciptakan Kebahagiaan di Tempat Kerja,” yang dilaksanakan pada 10 Oktober 2024.

Tak sekadar mendapat pengetahuan teoritis, peserta seminar juga berlatih melakukan berbagai teknik breathing dan mindful eating.

“Seminar dan latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam mengelola stres agar dapat hidup lebih produktif,” kata Mila Tejamaya, SSi, MOHS, PhD, Direktur Direkorat Kesejahteraan Kampus Universitas Indonesia (UI) dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/3/2025).

Bulan K3 Nasional 2025

Dikatakan, dalam rangka memeringati Bulan K3 Nasional 2025, Direktorat Kesejahteraan Kampus UI menggelar serangkaian kegiatan. Selain seminar tadi, kegiatan Bulan K3 juga diisi dengan berbagai rangkaian pelatihan dan edukasi bagi warga UI.

Pada 5 Februari, misalnya, diselenggarakan pelatihan P3K bagi warga UI. Adapun materi edukasi P3K yang disampaikan mencakup teori dan praktikum mengenai Bantuan Hidup Dasar, Fiksasi dan Imobilisasi, serta Pengangkatan dan Pemindahan.

“Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus UI,” kata Mila.

Selanjutnya, pada 6 Februari diselenggarakan kegiatan edukasi Pengenalan Satwa Menarik di Lingkungan Kampus UI. Peserta berkesempatan untuk langsung melakukan praktik pengamatan satwa di sekitar area Gedung ILRC menggunakan binocular.

Pada 10 Februari 2025, diselenggarakan pelatihan penanggulangan kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan tenaga kependidikan.

Materi yang disampaikan mencakup pengenalan unsur pembentuk api, kelas kebakaran, pemilihan media pemadaman sesuai dengan kelas kebakaran. Lalu, pengenalan APAR dan cara penggunaannya. Pada sesi praktikum, seluruh peserta berkesempatan untuk berlatih memadamkan api menggunakan APAR.

Rangkaian kegiatan bulan K3 ditutup dengan kegiatan olahraga bersama jalan pagi di dalam lingkungan kampus UI  pada Jumat (14/2/2025). Diikuti oleh tenaga kependidikan Direktorat Kesejahteraan Kampus.

“Diharapkan kesadaran mengenai mental health and illnesses serta kemampuan dalam coping dengan stres di kalangan warga UI akan meningkat,” katanya.

Pelatihan dan edukasi terkait K3L lainnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan warga UI terhadap bencana. Utamanya dalam menciptakan kampus UI yang sejahtera.  Hal ini tentu akan mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas Universitas Indonesia.

Direktorat Kesejahteraan Kampus

Sebagai universitas terbaik di Indonesia, UI terus berupaya meningkatkan aspek K3L di lingkungan kampus. Maklum, kampus UI yang dibangun di Depok  ini memiliki luas total 320 Ha.

Kampus yang bermula di kawasan Salemba dan Rawamangun, Jakarta ini terdiri atas 17 Fakultas, Sekolah, Vokasi dengan berbagai aktivitas. Juga ada fasilitas Rumah Sakit, plus sekitar 300 laboratorium.

Saat ini jumlah warga UI terdata di angka sekitar 50.000 orang. Terdiri atas mahasiswa, dosen, dan tendik. Dengan beragam fasilitas serta banyaknya orang, menjadikan UI sebagai kampus yang memiliki risiko K3L bervariasi.

Misal keselamatan lalu lintas, keamanan kampus, kesehatan pekerja, dan keselamatan gedung, dsb. Hal ini menjadi tantangan dalam mewujudkan kampus zero accident yang sehat, selamat, aman, tertib, siaga bencana, dan ramah lingkungan.

Guna mewujudkan hal tersebut, Rektor Universitas Indonesia membentuk Direktorat Kesejahteraan Kampus. Direktorat yang dipimpin Milateja ini  bertugas mengelola aspek kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan keamanan (HSSE) di lingkungan Kampus UI.  (Hasanuddin)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button