QHSSE

Tenggak Oli Bekas, Balita 13 Bulan Meregang Nyawa

Cairan oli menyebabkan iritasi akut pada saluran pencernaan dan pernapasan korban.

JAWA TIMUR, Improvement – Keselamatan di rumah (home safety) acap kurang mendapat perhatian. Padahal, begitu banyak potensi membahayakan di rumah.

Dan, sudah begitu banyak peristiwa miris dan tragis yang terjadi di rumah. Para korban, umumnya adalah anak-anak.

Misalnya saja, bayi yang tewas karena tercebur minyak panas di wajan yang tengah menyala di Kalimantan. Lalu, anak perempuan yang tewas tertusuk sendiri saat bermain pisau dapur di Sukabumi, Jawa Barat. Dan masih banyak lagi.

Terakhir, peristiwa memilukan terjadi di Ngawi, Jawa Timur. MA (13 bulan) meregang nyawa setelah menenggak oli bekas yang tersimpan di dalam wadah toples.

Sebelum meninggal, korban sempat menjalani perawatan intensif selama empat jam di IGD RSUD dr Soeroto Ngawi. Balita malang itu merupakan anak dari pasangan muda berinisial WA (24) dan NP (23).

Korban dilarikan keluarganya ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri, Rabu (2/7/25) siang.

Minum Oli Bekas

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian tragis yang menimpa MA bermula saat sang ibu berada di dapur menyiapkan makanan untuk anaknya.

Saat ibu korban sibuk memasak, balita yang sudah bisa berjalan itu diduga menemukan toples berisi oli bekas tetesan motor yang rusak. Diduga kuat, oli bekas itu diminum oleh korban.

Mengetahui anaknya meminum oli, keluarga langsung membawa MA ke RSUD dr Soeroto. Dokter jaga IGD RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Luthfy menyatakan, saat dibawa ke rumah sakit, MA dalam kondisi kritis. Korban juga dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri,” kata Luthfy dilansir dari Kompas.com.

Mengetahui pasien keracunan meminum oli, kata Luthfy, tim medis memasang alat bantu oksigen, memberikan obat anti-pendarahan, dan anti-muntah. Hanya saja, kondisi kesehatan MA terus memburuk.

Bahkan, balita MA mengalami pendarahan dari hidung hingga pernapasannya semakin tidak stabil. “Hasil bilas lambung menunjukkan bau menyengat yang mengarah pada cairan oli,” ujarnya.

Luthfy mengatakan, sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi MA makin menurun hingga jantung korban dinyatakan berhenti. Tim medis sempat melakukan tindakan kejut jantung selama setengah jam, namun tidak berhasil.

“Balita MA akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 14.30 WIB,” ucap Luthfy.

Ia mengatakan, cairan oli yang masuk ke tubuh MA menyebabkan iritasi akut pada saluran pencernaan dan pernapasan korban. Selain itu, cairan yang masuk ke tubuh korban mudah menguap sehingga diduga sampai ke usus. (Hasanuddin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button