NewsQHSSESustainability

Sejumlah Kontainer di Pelabuhan Iran Meledak, 406 Terluka

Guncangan ledakan terasa hingga 50 km. Penyebab pasti masih diinvestigasi

TEHERAN, Improvement – Pelabuhan merupakan area kerja berbahaya. Begitu banyak kasus kecelakaan kerja yang terjadi di area pelabuhan.

Pelabuhan Tianjin di China pernah meledak dan terbakar hebat pada 12 Agustus 2015. Lebih dari 100 orang meregang nyawa dan ratusan lainnya terluka. Ribuan unit mobil mewah baru juga turut hangus terbakar.

Sumber ledakan belakangan diketahui berasal dari bahan kimia nitrocellulose kering yang berada di sejumlah kontainer.

Lima tahun kemudian, tepatnya 4 Agustus 2020, giliran pelabuhan Beirut yang meledak dan terbakar. Menewaskan sedikitnya 220 orang dan melukai sekitar 6.500 orang lainnya.

Ledakan menghancurkan sebagian besar kawasan ibukota. Pihak berwenang mengatakan ledakan itu dipicu oleh kebakaran di gudang tempat persediaan pupuk amonium nitrat disimpan secara sembarangan selama bertahun-tahun

Pelabuhan di Iran

Teranyar, Pelabuhan Shahid Rajaee di Iran meledak dan terbakar pada Sabtu (26/4/2025). Hingga berita ini diturunkan, setidaknya sudah 406 dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Media Pemerintah Iran melaporkan bahwa ledakan terjadi di pelabuhan komersial terbesar di negara tersebut, yang terletak di Provinsi Hormozgan, pantai selatan Iran.

Pelabuhan Shahid Rajaee berjarak sekitar 23 kilometer sebelah barat Bandar Abbas, ibu kota provinsi, dan berada di utara Selat Hormuz, jalur strategis tempat seperlima produksi minyak dunia melintas.

“Ledakan itu terjadi di bagian dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee, dan kami sedang memadamkan api,” ujar pejabat pelabuhan regional, Esmaeil Malekizadeh, dikutip dari kantor berita AFP.

Pelabuhan Shahid Rajaee dikenal sebagai pelabuhan kontainer paling maju di Iran dan terletak lebih dari 1.000 kilometer di selatan ibu kota Teheran.

Rekaman yang disiarkan stasiun TV pemerintah menunjukkan kolom asap hitam tebal mengepul dari area pelabuhan tempat sejumlah besar kontainer disimpan.

Kepala Bulan Sabit Merah Provinsi Hormozgan, Mokhtar Salahshour, mengatakan  empat tim tanggap cepat telah dikerahkan ke lokasi kejadian.

“Empat tim tanggap cepat dikirim ke lokasi kejadian setelah ledakan,” tuturnya kepada stasiun TV pemerintah.

Kepala Otoritas Manajemen Krisis Provinsi Hormozgan, Mehrdad Hassanzadeh, menyatakan bahwa ledakan disebabkan oleh beberapa kontainer yang meledak di area dermaga.

“Penyebab insiden ini adalah ledakan beberapa kontainer yang disimpan di area dermaga Pelabuhan Shahid Rajaee,” ujarnya.

“Saat ini kami sedang mengevakuasi dan mengangkut korban luka ke pusat medis terdekat,” tambah Hassanzadeh, tanpa merinci jumlah korban.

Belum diketahui penyebab pasti dari ledakan tersebut, dan investigasi masih berlangsung.

Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, langsung memerintahkan investigasi untuk mengungkap penyebab ledakan serta menilai sejauh mana kerusakan yang terjadi.

Guncangan Terasa Hingga Radius 50 Km

Dampak ledakan tersebut terasa hingga 50 kilometer dari lokasi. Warga melaporkan getaran hebat yang mengguncang tanah, bahkan di kawasan yang cukup jauh dari pelabuhan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars.

Tasnim News Agency menambahkan, “Gelombang kejutnya begitu kuat sehingga sebagian besar bangunan di kawasan pelabuhan mengalami kerusakan parah.”

Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran (National Iranian Oil Products Distribution Company) menyatakan bahwa ledakan tidak terkait kilang minyak.

“Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak berhubungan dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, ataupun pipa minyak,” katanya dalam pernyataan resmi.

Perusahaan tersebut juga menegaskan bahwa fasilitas minyak di Bandar Abbas tetap beroperasi tanpa gangguan.

Ledakan di pelabuhan Iran terjadi hanya beberapa bulan setelah kecelakaan kerja mematikan di Iran.

Pada September 2024, ledakan tambang batu bara akibat kebocoran gas di Tabas, Iran bagian timur, menewaskan lebih dari 50 orang.  (Hasanuddin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button