
Sadis! Balita 2 Tahun Tewas Dianiaya Ibu dan Kekasihnya
Terungkap berkat kecurigaan petugas medis di Puskesmas.
JAKARTA, Improvement – Rumah atau tempat tinggal, tak sekadar tempat berlindung dari hujan dan panas. Rumah, sejatinya merupakan tempat yang aman dari berbagai gangguan. Apapun jenis dan bentuknya.
Namun fakta bicara lain. Banyak kasus menunjukkan bahwa rumah atau tempat tinggal justru menjadi lokasi yang tidak aman bagi penghuninya.
Untuk kasus yang satu ini, ancaman bahaya malam acap datang dari orang-orang berada dekat dengan penghuni. Baik dekat secara fisik, maupun secara kekerabatan.
Kasus-kasus kriminal seperti pelecehan seksual, perkosaan, penyiksaan, bunuh diri bersama, dan sebagai, begitu sering terjadi.
Seorang bapak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, misalnya, tega menghabisi ketiga anaknya yang masih kecil. Setelah itu ia melakukan aksi bunuh diri. Motifnya, cemburu buta.
Teranyar, seorang anak perempuan berinisial R dan masih berusia 2 tahun, mengembuskan napas terakhir.
Anak bawah lima tahun (balita) ini meregang nyawa lantaran sudah tak tahan lagi menahan sakit. Hasil otopsi memperlihatkan tubuhnya penuh luka dalam.
Disiksa Ibu dan Kekasihnya
Kasus ini terjadi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan terjadi pada Rabu (7/5//2025) lalu. Bermula ketika petugas kepolisian menerima laporan dari petugas Puskesmas Kebayoran Baru.
Menurut Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih, saat itu petugas Puskesmas curiga ketika seorang ibu mengantarkan anaknya untuk berobat.
“Kondisi si anak, luka lebam-lebam dan lemah,” kata Kompol Murodih kepada awak media, Jumat (9/5/2025).
Luka-luka lebam pada anak balita, menimbulkan kecurigaan. Petugas Puskesmas itu diam-diam lapor polisi. N, si ibu korban, curiga. Ia bergegas meninggalkan Puskesmas.
Petugas kemudian mengamankan N. Saat menjalani pemeriksaan, N mengakui perbuatannya.
Ia tak sendirian. Penyiksaan yang dilakukan terhadap darah dagingnya itu dilakukan bersama E, sang kekasih.
Sementara itu, Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia mengatakan, tindakan sadis kedua pelaku lantaran kesal terhadap korban. Disamping itu, dalam pengaruh obat-obatan terlarang.
Tak hanya R, tindakan kekerasan juga dilakukan kedua pelaku terhadap R (5), kakak korban.
“Setelah kita dalami oleh penyidik, memang diakui, ereka sering melakukan kekerasan,” kata Citra.
Korban balita R sudah dibawa ke RS Kramat Jati Polri untuk menjalani otopsi pada Kamis (8/5/2025). Sedangkan kakak korban dibawa ke UPTP3 DKI Jakarta.
“Karena memang tidak ada kerabat di sini kemungkinan akan dibantu oleh negara untuk pemakamannya,” sambung AKP Citra. (Hasanuddin)