
Latihan Ketat, Bersepeda 500 Km Sepekan (5-Habis)
Dari Tebet, ia bersepeda ke Cianjur melalui Puncak. Lalu pulang melalui Sukabumi-Ciawi-Tebet.
JAKARTA, Improvement – Dody Johanjaya mampu menyelesaikan misinya bersepeda sejauh 2.500 km dalam tempo 20 hari, berkat latihan ketat yang dijalaninya.
Sebenarnya ia bisa tiba di lokasi lebih cepat dari target waktu yang ditentukan. Tetapi ia tak mau terlalu ambisi dalam mencapai target.
Sejak Januari 2025, ia sudah menjalani latihan bersepeda secara intens. Untuk menjalankan misi kemanusiaannya ke Lembata, ia menargetkan bersepeda sejauh 500 km dalam satu pekan.
“Saya latihan setiap hari, dengan target 500 km dalam satu minggu,” katanya.
Saat menjalani latihan, kadang jarak yang ia tempuh dalam satu pekan, lebih dari 500 km. Misalnya saja ia bersepeda dari tempat tinggalnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Rute yang ia pilih adalah Tebet-Puncak-Cianjur-Puncak-Tebet. Jaraknya 210 km, dan ia tuntaskan dalam waktu satu hari.
Rute latihan tak mesti sama. Dari Tebet ia pernah mengayuh sepeda ke Cianjur melalui Puncak. Dari sini ia melaju ke Ciawi, Bogor melewati Sukabumi. Dan, dari Ciawi kembali ke Tebet. Semuanya ia tempuh dalam sehari perjalanan.
Atau ia bersepeda ke kota kelahirannya, Cirebon. Atau pula ke Bandung. Tak kenal lelah. Bulan Ramadhan pun ia tetap latihan. Suatu hari, ia membagikan fotonya sedang berbuka puasa di alun-alun Sukabumi. Lain hari, ia berbuka puasa di kota ‘Paris van Java’ Bandung.
Petualang Sejati
Dody Johanjaya memang dikenal sebagai petualang sejati. Ia dikenal sebagai penggagas acara Jejak Petualang (JP) yang ditayangkan Trans7.
Ia, misalnya, pernah menaklukkan gunung Elbrus (5.642 mdpl), gunung tertinggi di Rusia dan Eropa pada 2011 ketika usanya 43 tahun.
Dua tahun sebelumnya, ia pernah menggapai puncak gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) gunung tertinggi di benua Afrika. Tahun 2012, ia juga pernah menaklukkan Gunung Aconcagua di Argentina.
Dody Johanjaya juga tercatat sebagai pendaki “Seven Summit Indonesia”, yaitu gunung-gunung tertinggi yang ada di tujuh tempat di Indonesia.
Begitu banyak catatan petualangan Dody yang saat kuliah bergabung dengan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia ini.
Namun ia pernah berduka amat dalam ketika salah satu kru ‘Jejak Petualang` hilang di perairan Papua pada 6 Juni 2006 dalam sebuah ekspedisi.
Dody bersama tiga kru ‘Jejak Petualang’ lainnya ditemukan selamat di sebuah pulau terpencil, empat hari setelah perahu kayunya terbalik dihantam ombak. (Habis/Hasanuddin)