
Korban Tewas KMP Tunu Pratama Jaya Sudah 17, 18 Masih Hilang
Nasib 18 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya masih belum jelas.
BALI, Improvement – Memasuki hari kesepuluh, korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, terus bertambah. Hingga Sabtu (12/7/2025), petugas sudah mengevakuasi 17 jenazah, sementara 18 lainnya masih dinyatakan hilang.
Terakhir, tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah. Jenazah pertama ditemukan mengambang di sekitar Perairan Muncar, Banyuwangi pada pukul 09.30 WIB.
“Jenazah kemudian kami evakuasi ke darat melalui pelabuhan perikanan Muncar dengan RIB Pos SAR Banyuwangi sekitar pukul 09.50 WIB,” kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno di Pelabuhan Ketapang sebagaimana dilansir dari laman kompas.com, Jumat (11/7/2025).
Tak lama setelahnya, tim KN SAR 249 Permadi menemukan satu jenazah di Perairan Blimbingsari, Banyuwangi sekitar pukul 11.19 WIB. Jenazah lalu dievakuasi menggunakan sekoci ke darat melalui Pantai Boom.
“Kedua jenazah (yang diduga kuat korban KMP Tunu Pratama Jaya) kemudian dibawa ke RSUD Blambangan guna dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI Polri,” kata Eko yang juga bertindak selaku SAR Mission Coordinator.
Eko menuturkan bahwa dalam pencarian, KRI Spica 934 dan tim ahli PUSHIDROSAL melakukan tiga fase pencitraan bawah air. Yaitu menggunakan Magnetometer, Multibeam Echosounder dan Side Scan Sonar.
KRI Pulau Fanildo 732, dan KAL Sembulungan bersama tim penyelam juga akan melakukan pencarian di bawah air dengan menggunakan ROV.
Tenggelam
Sebagaimana diwartakan, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan terbalik dan tenggelam di Selat Bali, Rabu (3/7/2025) malam. Peristiwa itu terjadi saat menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Laporan dari Dermaga LCM Gilimanuk mengungkapkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya sempat mengirim sinyal darurat pada pukul 00.16 WITA. Tak berselang lama, tepat pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout.
Cuaca ekstrem juga disebut menjadi salah satu penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Gelombang laut setinggi 2,5 meter di Selat Bali membuat kapal kehilangan stabilitas dan karam di titik koordinat -08°09.371′, 114°25, 1569.
Jika merujuk pada data manifest KMP Tunu Pratama Jaya saat kejadian, kapal nahas tersebut membawa 65 orang. Terdiri atas 12 kru kapal dan 53 penumpang. (Hasanuddin)