EventMining

Dirut PT PPA Raih ‘Concerned CEO-Top Leadership’ dari WSO Indonesia

Dr Joko Triraharjo menjalankan strategi top-down untuk mengakselerasi keselamatan operasi tambang.

JAKARTA, Improvement – Pertambangan merupakan salah satu sektor industri berisiko tinggi (high risk). Kasus kecelakaan di dunia pertambangan, begitu banyak dan sering terjadi. Tak sedikit kecelakaan fatal (fatality accident) yang berakhir dengan kematian pekerja.

Karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi aspek sangat penting dalam mengelola dan mengoperasikan pertambangan. Pada 2014, Kemen ESDM menerbitkan Permen No 38 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP).

Bagi Dr Joko Triraharjo, Direktur Utama PT Putera Perkasa Abadi (PPA), keselamatan tak sekadar meminimalisir risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Lebih dari itu, keselamatan adalah tentang menghargai kehidupan.

“Keselamatan adalah tentang menghargai kehidupan. Kepemimpinan topdown bukan sekadar gaya manajemen, tapi wujud komitmen, keteladanan, dan konsistensi,” kata Dr Joko Triraharjo saat tampil dalam ‘CEO Talks’ yang dihelat WSO Indonesia di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Dr Joko Triraharjo

Kepemimpinan Top Down

Menurut Joko, kepemimpinan top down merupakan strategi untuk mengakselerasi keselamatan operasi tambang.  Dimulai dari Komitmen Manajemen Puncak yang diturunkan menjadi Kebijakan dan Standar Keselamatan.

Langkah berikutnya adalah Penguatan Sistem dan Struktur Organisasi. “Termasuk di dalamnya penunjukan safety champion di setiap divisi dan evaluasi K3 berbasis data,” kata Joko, yang juga menjabat sebagai Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan Pertambangan Indonesia (APKPI) periode 2024-2028.

Selanjutnya adalah Edukasi dan Pelatihan Berkelanjutan. Terakhir, Budaya Keselamatan di Lapangan.

Strategi kepemimpinan top down cukup jitu dalam upaya membangun budaya keselamatan di PPA. Dalam dua tahun terakhir, kematangan budaya keselamatan di PPA sudah mencapai tingkat 4 atau Proaktif (Gold).

Dan, atas capaian ini, PT PPA mendapat apresiasi dari World Safety Organization (WSO) Indonesia. Dalam ajang WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025 yang dihelat di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (2/5/2025), PT PPA meraih penghargaan Gold.

Membangun budaya keselamatan di PT PPA, memang bukan perkara mudah. Maklum, saat ini PPA mempekerjakan sekitar 13.325 pekerja dan memiliki 2.610 peralatan berat.

Namun berkat strategi kepemimpinan top down dan keterlibatan aktif pucuk pimpinan, kematangan budaya K3 PT PPA bisa mencapai tingkat Proaktif.

Sebagai orang nomor satu di perusahaan, Joko menempatkan aspek keteladanan (role model) sebagai pilar kepemimpinan. Antara lain kepatuhan harus dimulai dari atas, secara konsisten mematuhi prosedur keselamatan di semua kunjungan lapangan.

“Lalu, melakukan Management Walkthrough (MWT) setiap minggu secara disiplin untuk memantau langsung implementasi keselamatan operasi,” katanya.

“Melalui MWT, pembentukan Safety Leadership Group, dan keterlibatan langsung dalam proses keselamatan, kami memastikan keselamatan operasi pertambangan menjadi sistem yang hidup dan berkelanjutan,” sambungnya.

CEO-Top Leadership

Atas kepemimpinan yang dilakukannya, WSO Indonesia memberikan penghargaan Concerned CEO-Top Leadership kepada Dr Joko Triraharjo.

Direktur Utama PT Putera Perkasa Abadi (PPA) Dr Joko Triraharjo (ketiga dari kiri berbaju merah) saat menerima pengharaan Concerned CEO-Top Leadership dari WSO Indonesia, Jumat (2/5/2025).

Joko Triraharjo mengawali karir di dunia tambang dari bawah. Setamat STM, ia bekerja sebagai miner underground di salah satu perusahaan tambang di Lampung pada 1989.

Setahun kemudian, ia hijrah ke PT Pamapersada Nusantara. Di perusahaan tambang ini, ia sempat bekerja sebagai tukang cuci mobil. Lalu, menjadi Assistant Surveyor, Surveyor, Chief Surveyor, hingga Planning Engineer, yang ditapakinya selama 15 tahun.

Pada 2005, ia bergabung ke PT PPA, sebuah perusahaan yang didirikan pada 2002. Di sini, kariernya kian moncer. Puncaknya, ia mendapat amanah sebagai Direktur Utama pada 2024 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi.

Selama bekerja, ia tak lelah untuk terus menempuh pendidikan. Mulai S1, S2, hingga S3. (Hasanuddin)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button