QHSSETips & Trick

BNPB Tabur 3 Ton Garam/Hari di Langit Jabodetabek

Penyemaian garam dilakukan tiga kali sehari hingga 8 Maret 2025.

JAKARTA, Improvement – Banjir yang melanda kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, telah menyebabkan belasan ribu orang mengungsi ke tempat aman.

Kota Bekasi sepanjang Selasa (4/2/2025) kemarin bahkan lumpuh. Air bah menggenangi lebih dari separuh kota Bekasi.

Banjir di kota Bekasi tak sekadar merendam pemukiman-pemukiman warga dengan ketinggian bervariasi mulai sebetis hingga sedada orang dewasa.

Tetapi juga menerjang gedung-gedung perkantoran, dan menyeruak masuk pusat-pusat perbelanjaan modern.

Meski tak separah kota Bekasi, kondisi di Jakarta, Depok, Bogor, dan Tangerang pun idem ditto. Ribuan pemukiman terendam air setelah kawasan Jabodetabek diguyur hujan sepanjang Senin malam hingga Selasa subuh.

Hingga Rabu (5/3/2025) banjir belum sepenuhnya surut. Aktivitas masyarakat belum berjalan normal.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan akan terus mengguyur kawasan Jabodetabek hingga pertengahan Maret 2025.

Operasi Modifikasi Cuaca

Nah, guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang kemungkinan akan terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan, operasi ini akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan BMKG.

Dikatakan, prakiraan cuaca menunjukkan masih berpotensi terjadi curah hujan tinggi hingga pertengahan Maret 2025. Untuk itu, OMC dikerahkan untuk mengurangi intensitas hujan di sekitar Jawa Barat.

“Saat ini kita mulai OMC dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” ujar Suharyanto dikutip dari keterangan resminya, Rabu (5/3/2025).

Operasi tersebut dimulai sejak Selasa (4/3/2025) dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B, nomor registrasi PK-SNP.

Penyemaian bahan baku berupa garam (NaCl) diharapkan dapat dilakukan pada area target. Operasi ini akan berlangsung dalam tiga sorti.

Sorti pertama dimulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB, dilanjutkan sorti kedua pukul 17.30 hingga 19.30 WIB dan sorti terakhir pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Penyemaian 1 ton NaCL setiap sortinya akan dilakukan pada ketinggian 8.000–11.000 kaki.

OMC dilakukan dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodertabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman.

Di samping itu, OMC diharapkan dapat menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar.

Langkah Pemerintah

Sebelumnya, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno memastikan pemerintah terus berupaya mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.

Selain upaya evakuasi dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga memperluas OMC untuk mengurangi curah hujan di kawasan tersebut.

“Saat ini fokus utama kita adalah penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi sudah dikerahkan, kita sudah koordinasi soal lokasi mana yang butuh bantuan dan pengungsian,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).

Selain menangani dampak langsung banjir, kata Pratikno, pemerintah juga meningkatkan OMC guna mengurangi intensitas hujan, terutama yang berasal dari wilayah hulu.

Pratikno pun melanjutkan bahwa selain evakuasi dan penanganan korban, pemerintah juga mulai melakukan pemulihan terhadap infrastruktur yang terdampak.

“Ada beberapa daerah yang kita juga sudah melakukan pemulihan. Jadi pemulihan mengenai jalan, jembatan, fasilitas umum seperti rumah ibadah apalagi sekarang Ramadan,” ucapnya. (Hasanuddin)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button