
Jajaran Direksi dan Nomenklatur PT KAI Dirombak, Pakar Ingatkan Ini
Ada penambahan jabatan baru dan nomenklatur baru. Penggabungan Direktorat Sarana dan Prasarana, jadi pertanyaan.
JAKARTA, Improvement – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memiliki lokomotif dan masinis baru. Jajaran direksinya sebagai lokomotif PT KAI, dirombak total. Begitu pula nomenklaturnya.
Bobby Rasyiddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Len Industri (Persero), kini resmi menjadi masinis baru di PT KAI. Ia menggantikan Didiek Hartantyo yang telah menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI sejak 2020.
Hal itu berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management (DAM).
Dalam Surat Keputusan SK-223/MBU/08/2025 dan SK 038/DI-DAM/DO/2025 tersebut, diputuskan pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota-anggota direksi perseroan PT KAI.
Selain memberhentikan dengan hormat Didiek Hartantyo, jajaran direksi lainnya pun diganti. Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Niaga, Rudi As Aturridha sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan, Rosa Handayani sebagai Direktur SDM dan Umum.
Lalu, John Robertho sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana. Selanjutnya, emberhentian dengan hormat Salusra Wijaya sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Tak sekadar perombakan total di jajaran direksi, nomenklatur PT KAI juga mengalami perubahan dan penambahan. Ada posisi baru di jajaran direksi yaitu Wakil Direktur Utama.
Sebelumnya, nomenklatur KAI terdiri dari Direktur Utama, Direktur Pengelolaan Prasarana, Direktur Niaga, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana, Direktur SDM dan Umum, Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.
Adapun nomenklatur baru terdiri dari Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, Direktur Pengelola Sarana Prasarana, Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi, Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko, Direktur SDM dan Kelembagaan, Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha, dan Direktur Keuangan dan Umum.
Susunan Direksi PT KAI yang baru:
Direktur Utama: Bobby Rasyidin
Wakil Direktur Utama: Dody Budiawan
- Direktur Pengelola Sarana Prasarana: Heru Kuswanto
- Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi: I Gede Darmayusa
- Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko: Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat
- Direktur SDM dan Kelembagaan: Atih Nurhayati
- Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha: Rafli Yandra
- Direktur Keuangan dan Umum: Indarto Pamoengkas.
Pakar Ingatkan Keselamatan
Perubahan nomenklatur dalam tubuh PT KAI, sejatinya bukan hal baru. Sebelumnya lagi, ada Direktur Keselamatan yang digabung dengan Sarana Prasarana. Tapi kemudian dirombak. Tak ada lagi Direktorat yang khusus menangani persoalan keselamatan di tubuh PT KAI.
Penggabungan Sarana Prasarana di nomenklatur baru, dipertanyakan pakar transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno.
Ia menyarankan agar Direktorat Pengelola Sarana Prasarana di tubuh PT KAI baru, kembali dipisah sebagaimana nomenklatur sebelumnya. Ia berdalih, dua bidang itu berkorelasi erat dengan aspek keselamatan dan pelayanan.
“Pengelolaan Prasarana dan Sarana harus terpisah seperti sebelumnya. Karena cukup berat bagi direkturnya,” kata Djoko.

“Urusan prasarana saja sudah kewalahan malah ditambah urusan sarana yang juga tidak sedikit masalahnya. Jika dibiarkan (penggabungan Sarana dan Prasana) bisa berujung pada keselamatan,” sambungnya.
Ia mengingatkan agar pemerintah menambah anggaran Infrastructure Maintenance and Operation (IMO). Bukan justru memangkasnya dengan alasan efisiensi.
Sebab panjang rel terus bertumbuh dan bertambah, sementara anggaran pengoperasian dan pemeliharaan prasarana (IMO) justru malah menurun.
Hal ini akan berujung pada menurunnya pengelolaan aspek keselamatan dan pelayanan di dunia perkeretaapian Indonesia.
Dikatakan, anggaran IMO yang diberikan pemerintah saat ini, hanya bisa menutup 10% dari kebutuhan.
Kendati demikian, ia mengucapkan selamat kepada jajaran direksi PT KAI yang baru. “Keselamatan dan pelayanan harus jadi perhatian jajaran Direksi yang baru,” pungkasnya mengingatkan. (Hasanuddin)