
Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali, 5 Meninggal 29 Hilang
Kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 unit kendaraan. Sampai Kamis sore, baru 31 ditemukan selamat.
BALI, Improvement – Proses pencarian para korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, terus dilakukan petugas. Hingga Kamis (3/7/2025) pukul 16.00, petugas sudah mengevakuasi 36 dari 65 orang.
Lima di antaranya ditemukan sudah tak bernyawa, 31 selamat. Sedangkan 29 lainnya, masih dinyatakan hilang.
“Hari ini korban meninggal yang ditemukan ada 1 bertambah jadi 5 orang dan ditemukan 1 selamat bertambah jadi 31 orang,” kata Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, Kamis (3/7/2025) sore sebagaimana dilansir dari laman metrotvnews.com.
Nanang menyampaikan para korban telah dievakuasi dan diidentifikasi di beberapa titik, yakni Polsek Gilimanuk, ASDP Gilimanuk, dan RSU Negara.
“Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di area perairan Selat Bali. Cuaca relatif stabil namun arus cukup kuat, sehingga kami perluas pola pencarian dan menambah armada untuk menjangkau lebih jauh,” jelasnya.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan orang penumpang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 23:35 WIB. Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi membenarkan kabar itu.
“KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22:56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali,” kata Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi.
Wahyu menyebutkan data manifest KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang dengan 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan.
Kebocoran
Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud mengungkap kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. Kapal tersebut awalnya berlayar dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk.
Insiden kecelakaan tersebut terjadi di perairan Selat Bali, tepatnya pada koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″E pada Rabu malam. Kapal tersebut dilaporkan mengalami distress atau kondisi bahaya pada pukul 23.20 WIB. Kemudian KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB
“KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB,” ujar Masyhud, kepada wartawan Kamis (3/7/2025).
Sedangkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pertama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menjelaskan kejadian pertama kali terpantau pukul 23.20 WIB Rabu, 2 Juli 2025 malam, ketika kapal melaporkan gangguan melalui radio. Pada pukul 23.35 WIB, kapal mengalami blackout atau mati total listrik dan mesin, kemudian terbalik.
“Lalu, kapal hanyut ke arah selatan. Posisi terakhir tercatat di koordinat -08°09.371′, 114°25.1569,” ujar dia dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).
Penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas. Selain itu didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.
“Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud,” sebutnya.
Dugaan awal, kapal tenggelam karena mengalami kebocoran di bagian ruang mesin. Sejak melaporkan adanya gangguan melalui radio, proses tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya terbilang cepat. (Hasanuddin)