MiningQHSSE

Salah Metode, 14 Pekerja Tambang Meregang Nyawa

Peristiwa longsor yang terjadi di Cirebon dan menewaskan setidaknya 14 pekerja, diduga karena ada kesalahan metode penambangan.

CIREBON, Improvement – Proses pencarian para korban longsor di area tambang galian C Gunung Kuda, Cipanas, Cirebon, dihentikan, Sabtu (31/5/2025) siang. Langkah ini diambil karena faktor cuaca dan demi keselamatan petugas.

Hujan deras yang mengguyur lokasi, berpotensi menimbulkan longsor susulan.

Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menjelaskan penghentian pencarian korbn dilakukan berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak.

“Penghentian ini kita tentunya saling berkoordinasi baik dengan BPBD, Basarnas, polisi, dan instansi terkait lainnya. Ada informasi yang masuk, kita lihat cuacanya dulu, karena ini kan juga sudah mulai rintik-rintik,” ujar Yusron kepada wartawan, Sabtu.

Ia menekankan keselamatan para petugas lapangan menjadi prioritas utama. Sejauh ini sudah 14 jenazah dievakuasi dari timbunan material batu dan tanah yang longsor. Seluruh korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Arjawinangun.

Selain 14 orang meninggal dunia, petugas juga telah membawa 12 orang yang terluka berat dan ringan.

Sementara delapan orang lainnya dikabarkan masih tertimbun material longsor. Seorang di antaranya dikabarkan perempuan penjual es yang tertimbun material longsor.

Kesalahan Metode Penambangan

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, menyebut penyebab utama longsor. Yaitu kesalahan metode penambangan yang dilakukan dari bawah, bukan dari atas seperti seharusnya.

Ia menjelaskan, penambangan jenis batuan di lokasi tersebut semestinya dilakukan dengan pola terasering dari atas ke bawah.

“Ini ada sebuah kesalahan dalam metode penambangannya. Seharusnya dengan jenis batuan seperti ini dilakukan dari atas. Lakukan ke arah terasering. Bukan dari bawah. Ini sudah diperingatkan oleh inspektur tambang,” kata Bambang saat ditemui di lokasi kejadian.

Bambang juga menambahkan bahwa pihak ESDM Jabar telah berulang kali memperingatkan para penambang terkait risiko metode tersebut. Namun peringatan itu diabaikan. Bahkan, sebelum longsor terjadi, pihak kepolisian telah memasang garis polisi untuk mencegah aktivitas penambangan.

“Poinnya adalah memperingati berkali-kali dan kemudian sudah bahkan diperingatkan agak keras. Bahkan Ibu Kapolres sudah melakukan police line sebelum kejadian longsor ini,” ungkapnya.

Soal kelengkapan perizinan, Kapolres Cirebon Kombes Pol Sumarni menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, izin pertambangan lengkap.

“Izin pertambangannya berakhir di bulan November 2025. Jadi izinnya lengkap ya. Izinnya lengkap,” kata Kapolres Cirebon  Kombes Pol Sumarni, Jumat (30/5/2025).

Identitas Korban

Berikut data identitas 14 korban meninggal yang dievakuasi dari longsoran tambang tersebut:

RS Arjawinangun Cirebon
1. Sukandra Bin Hadi (51 th) Ds. Girinata Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
2. Andri Bin Surasa (41 th) Kel. Padabeunghar Kab.Kuningan.
3. Sukadi Bin Sana (48 th) Kec. Astanajapura Kab. Cirebon.
4. Sanuribin Basar (47 th) Ds. Semplo Kec. Palimanan Kab. Cirebon.
5. Dendi Irawan (45 th) kp. Sukasari Ds. Cimenyan / Bobos Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
6. Sarwa Bin Sukira (36 th) Blok. Pontas Kenanga Kec. Sumber Kab. Cirebon.
7. Rusjaya Bin Rusdi (48 th) Blok Beran Barat Ds. Beberan Kec. Palimanan Kab. Cirebon.
8. Suparta Bin Supa (42 th) Ds. Kepuh Kec. Palimanan Kab. Cirebon.
9. Rio Ahmadi Bin Wahyudin (28 th) Ds. Cikalahang Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon.
10. Ikad Budiargo Bin Arsia (47 th) Ds. Budur kec. Ciwaringin Kab. Cirebon.
11. Jamaludin (49 th) Blok Lurah Kec. Krangkeng Kab. Indramayu.
12. Wastoni (25 th) Blok Lurah Kec. Krangkeng Kab. Indramayu.
13. Toni, Ds. Kepuh Kec. Palimanan Kab. Cirebon.

RS Sumber Hurip
1. Rion Firmansyah (28th) Gunung santri RT 02 RW 05 kelurahan Kepuh Kecamatan Palimanan Kab. Cirebon. (Hasanuddin)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button