
Halal Bihalal API-IWS, Komatsu Indonesia Hadirkan Robotic Welding
Inovasi teknologi digital terus dikembangkan dalam industri pengelasan.
JAKARTA, Improvement – Dalam rangka mempererat tali silaturakhmi, Asosiasi Pengelasan Indonesia-Indonesia Welding Society (API-IWS), menyelenggarakan halal bihalal.
Puluhan orang sudah berdatangan ke Takumi Training Centre, yang berlokasi di PT Komatsu Indinesia, Jakarta, sejak Sabtu (3/5/2025) pagi.
Mereka tak sekadar para pengelas, anggota API dari berbagai daerah dan mitra API-IWS. Tapi juga dari Komatsu Indonesia selaku tuan rumah. Juga hadir perwakilan dari Kementerian Perindustrian dan Direktorat SMK Dirjen Vokasi Kementian Pendidikan Dasar dan Menengah
Dalam sambutannya, Presiden API-IWS Eddy Diarman mengatakan, acara halal bihalal kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya.
Tak sekadar silaturakhmi antar anggota API, acara kali ini juga diisi dengan edukasi teknik pengelasan modern dan hal lain yang dibutuhkan.
Eddy menjelaskan bahwa dalam waktu ekat API-IWS akan menyelenggarakan kegiatan nasional dan program sertifikasi.
“Dalam waktu dekat API-IWS mengagendakan National Welding Contest & Workshop bersama FT UNS Jateng, serta program Sertifikasi Nasional Bengkel Las Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bekerjasama dengan KBLI (Komunitas Bengkel Las Indonesia),” kata Eddy.
Pada kesempatan itu, Eddy memperkenalkan Aliim Saadi, Manajer Standarisasi LSP LAS yang menjadi Ketua Komite Sertifikasi Bengkel Las.
Robotic Welding
Sementara itu, Pratjojo Dewo, Dewan Komisaris PT Komatsu Indonesia menjelaskan tentang pentingya Indonesia dalam menghadapi tantangan industri pengelasan global.
Ia memaparkan bagaimana insan pengelasan Indonesia harus terus berinovasi dan membangun pondasi kuat di bidang pengelasan melalui teknologi digital. Hal itu perlu dilakukan untuk menyongsong sekaligus memberdayakan masa depan yang berkelanjutan.
Perkembangan teknologi digital yang amat pesat belakangan ini, kata Pratjojo, harus disikapi dengan bijak.
“Teknologi maju disikapi dengan bijak. Lantaran mahluk hidup, bisnis dan planet bumi harus berkembang bersama,” kata  Pratjojo Dewo.
“Makanya dibutuhkan teknik pengelasan yang presisi dan terpercaya untuk menghadapi tantangan industri pengelasan global,” sambung Dedy Hastomo, Assistant Manager Engineering Program  dari Komatsu Indonesia.
Sebelumnya, Dedy mempresentasikan materi bertajuk Welding Engineer & Robotic Welding.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan Plant Tour di Komatsu Indonesia. Pada kesempatan itu, Komatsu Indonesia memperkenalkan robot yang tengah melakukan pengelasan (robotic welding).
Robot itu melakukan pengelasan dengan presisi amat tinggi sehingga membuat para peserta berdecak kagum. Selain robotic welding, Komatsu Indonesia juga memperkenalkan AR  Welding Simulator yang digunakan untuk menguji calon welder baru.

Standardisasi
Selanjutnya, Bambang Riznanto dari Kemenperin membeberkan pentingnya acuan dalam produk industri. “”Saya cuma ingin kembali mensosialisasikan instruksi Pak Menteri tentang pemberlakuan standardisasi industri secara wajib, bagi segenap pelaku usaha,” kata Kepala P4SI (Pusat Perumusan Penerapan dan Pemberlakuan SNI) itu.
Hadir pula Dr Juhani, mewakili Direktur SMK Dirjen Vokasi Kementian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengembangan sumber daya las menjadi mutlak, yang berfokus pada kualitas, inovasi teknologi, dan ekspansi global. Agar  juru las Merah Putih bisa terus mempertahankan kredibiltas keahliannya di panggung internasional. (*/Hasanuddin)